PROGRAM KONSERVASI TANAMAN ANGGREK ASLI INDONESIA DENGAN SIRAMAN OTOMATIK (KOTA-SI-MATIK)

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas dapat diterjemahkan sebagai keanekaragaman segala bentuk kehidupan di muka bumi; dan mencakup keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman genetik. Pesatnya laju pertumbuhan dan pembangunan akan meningkatkan kebutuhan akan sumberdaya hayati dan ruang untuk pengembangan kegiatan pembangunan, yang apabila tidak disertai dengan upaya konservasi yang memadai dapat menyebabkan kemerosotan keanekaragaman hayati. Misalnya sebagai akibat dari konversi lahan, introduksi spesies eksotis, eksploitasi berlebih dan pencemaran serta perubahan iklim. Konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan biodiversitas tidak hanya penting untuk melindungi spesies dan habitat, menghindari kepunahan dan melestarikan warisan global bersama dengan nilai intrinsik; juga dapat menawarkan berbagai keuntungan lain. Investasi konservasi biodiversitas menghasilkan manfaat berupa pembangunan 'manfaat' atau 'hasil sosial menguntungkan'. Tindakan konservasi biodiversitas dapat berkontribusi terhadap hasil pembangunan seperti pemberdayaan masyarakat lokal melalui diversifikasi mata pencaharian. Dalam PerMen LHK No. 106 Th. 2018, tercatat 787 fauna dan 117 spesies flora asli Indonesia yang saat ini termasuk langka dan terancam punah sehingga harus mendapatkan upaya perlindungan untuk melindungi populasi alaminya. Salah satu kelompok flora yang tercantum dalam naskah akademik Peraturan Menteri tersebut adalah kelompok anggrek atau famili Orchidaceae yang berjumlah 28 spesies. PT Pertamina Gas Operation East Java Area (OEJA) memiliki komitmen dalam melakukan upaya perbaikan lingkungan khususnya terkait upaya perlindungan keanekaragaman hayati. Untuk itu, Perusahaan berinisiatif untuk berperan aktif dalam konservasi flora langka dan dilindungi di Indonesia, khususnya anggota famili Orchidaceae. Bentuk konservasi adalah melalui pemeliharaan dan perawatan individu anggrek pada sebuah Rumah Anggrek yang dibangun di area ORF Permisan, Desa Permisan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo; dengan nama ‘Konservasi Tanaman Anggrek Dilindungi Indonesia dengan Sistem Penyiraman Otomatik (Kota-Si-Matik)’. ;

I. Permasalahan Awal

Penurunan keanekaragaman hayati dirasakan tidak hanya dalam dunia satwa, namun juga terjadi pada tumbuhan. Hal tersebut telah menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Indonesia, melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. PT Pertamina Gas OEJA memiliki komitmen serta senantiasa berkontribusi untuk berjalan mendukung peraturan tersebut. Komitmen tersebut dituangkan dalam program yang terkait dengan tumbuhan yang dilindungi, saat ini akan berfokus pada spesies anggrek asli Indonesia yang bersifat langka dan/atau dilindungi secara nasional. Anggrek dinilai memiliki nilai estetika dan nilai ekonomi yang tinggi serta menjadi salah satu komoditas tanaman non-pangan yang banyak dibudidayakan.

II. Asal Usul Ide Perubahan atau Inovasi

Pengembangan atas komitmen akan spesies anggrek asli yang langka dan/atau dilindungi di Indonesia dituangkan ke dalam program inovasi Konservasi Tanaman Anggrek Dilindungi Indonesia dengan Sistem Penyiraman Otomatik (Kota-Si-Matik). Ide perubahan atau inovasi yang dilakukan berasal dari Perusahaan sendiri dimana ide program inovasi ini muncul karena adanya kesempatan bagi Perusahaan maupun masyarakat sekitar untuk dapat melakukan budidaya terhadap anggrek asli yang langka dan/atau dilindungi di Indonesia. Unsur kebaruan yang muncul dalam inovasi ini ada pada tahapan otomasi penyiraman. Pada teknik konvensional atau lama, penyiraman dilakukan secara manual. Pada program ini, dilakukan otomasi penyiraman yang dirancang sedemikian rupa sehingga kondisi lingkungan di Rumah Anggrek dapat sesuai dengan kebutuhan iklim mikro bagi anggrek; dimana lokasi ORF Permisan sendiri berada pada ketinggian ±3 mdpl, berjarak ±16 km dari pantai dan memiliki rata-rata suhu tinggi saat siang hari. Spesies anggrek yang akan dipelihara atau dirawat adalah;
  • 1) Paphiopedium glaucophyllum J.J.Sm. (Anggrek kasut berbulu)
  • 2) Phalaenopsis bellina (Rchb.f.) Christenson (Anggrek kelip)
  • 3) Phalaenopsis celebensis Sweet (Anggrek bulan Sulawesi)
  • 4) Phalaenopsis gigantea J.J. Smith (Anggrek bulan raksasa)
  • 5) Phalaenopsis javanica J.J. Sm. (Anggrek bulan Jawa)

    III. Perubahan yang dilakukan dari Sistem Lama

    PT Pertamina Gas OEJA melakukan inovasi program Program Konservasi Tanaman Anggrek Dilindungi Indonesia dengan Sistem Penyiraman Otomatik (Kota-Si-Matik). Program konservasi ini diharapkan tidak hanya memberikan keberhasilan akan pemeliharaan atau budidaya anggrek namun juga mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui edukasi akan tumbuhan anggrek serta kemampuan budidaya secara mandiri yang dikemudian hari dapat memberikan nilai tambah bagi kelompok masyarakat di sekitar Perusahaan. Target jangka pendek pada program ini yaitu dapat meningkatkan jumlah anggrek yang dirawat oleh Perusahaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun dengan menerapkan kebaruan dalam metode penyiraman untuk pengondisian iklim mikro di Rumah Anggrek.

    IV. Kesimpulan

    Dengan adanya perubahan atau Inovasi yang baru ada beberapa dampak positif yang di dapatkan, antara lain : Tidak memerlukan HR tenaga Kerja, Peningkatan Indeks Kehati (Shannom-Wiener/H') dari 3.168 menjadi 3.207, Perubahan mata rantai nilai berupa estimasi penghematan anggaran sebesar 12% per tahun, Potensi kesadaran Masyarakat untuk konservasi.

    Lampiran dapat diunduh di sini :